Tentu saja menurut
perhitungan sederhana solusi bilangan ketiga yang real dan memenuhi Teorema
Pythagoras dapat ditentukan bila solusi dua bilangan sebelumnya diketahui dalam
bilangan real pula.
Bila solusi satu bilangan
yang memenuhi Teorema Pythagoras merupakan bilangan bulat positif, dua solusi
lain yang merupakan bilangan bulat positif dapat ditentukan dengan mengalikan
pola triple Pythagoras yang paling sederhana yang telah diketahui dengan sembarang
bilangan bulat positif lainnya.
Namun bila solusi
bilangan-bilangan tersebut adalah bilangan yang relatif prima (primitive pythagorean triple) serta diketahui
hanya satu bilangan, penentuan solusi dua bilangan lain bukanlah pekerjaan yang
mudah. Tetapi, dengan penurunan pola yang telah diketahui dari bangsa Babilonia
solusi bilangan-bilangan yang dikehendaki tidak mustahil untuk ditentukan.
Secara aljabar Teorema Pythagoras dengan ukuran sisi
segitiga x dan y
serta hipotenusa z,
dapat dinotasikan dengan:
jika
maka
Dengan
dan
karena (-1, 0)
merupakan salah satu jawab persamaan maka
jawaban lain dari persamaan adalah
Secara geometri, dapat ditunjukan pada gambar di bawah
Jika s1 dan s2
akar persamaan kuadrat maka
Pasangan bilangan rasional
yang memenuhi adalah
Dengan m bilangan rasional. Jika
maka
Dan pasangan bilangan bulat
yang memenuhi persamaan adalah
Perumusan Untuk Relatif Prima
Jika p = q + 1, dengan demikian p
dan q relative prima maka
merupakan solusi dari Triple Pythagoras yang Relatif Prima dinyatakan dari bilangan pertama dengan syarat
merupakan sisi terpendek dan ganjil.
Jika
q = 1 dan p = 2r dengan
sehingga p dan q relatif prima
maka
Merupakan solusi dari Triple Pythagoras yang Relatif
Prima dinyatakan dari bilangan pertama dan memiliki syarat
y = 4r dengan
merupakan sisi terpendek dan genap.
Contoh Soal
1. Tentukan sisi-sisi dari sebuah segitiga yang relatif prima, apabila sisi terpendeknya adalah 13 cm
2. Tentukan sisi-sisi dari sebuah segitiga yang relatif prima, apabila sisi terpendeknya adalah 40 cm
Jawab
1. Karena 13 merupakan bilangan genap maka
2. Karena 40 merupakan bilangan genap dan habis dibagi 4 maka
DAFTAR PUSTAKA
Budhi, W. S. (2004). Langkah Awal
Menuju ke Olimpiade Matematika. (Edisi
Pertama). Jakarta: CV
Richardo.
Eves, H. (1964). An Introdution To The History
Of Mathematics (Revised Edition). Maine: Holt Rinehart and Winston
Inc.
Willerding dan Hayward. (1972). Mathematics The
Alphabeth Of Science. (Second
Edition). Maine: John Wiley and Son Inc.